Baqarah(2): 153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 serta hadis terkait tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf. 3.6 Memahami makna amanah sesuai kandungan Q.S. Al-Anfal (8): 27 dan hadis terkait. 3.7 Memahami istiqamah sesuai kandungan Q.S. Al-Ahqaf (46): 2.4 Menghargai perilaku rendah hati, hemat, dan hidup sederhana sebagai implementasi dari SilabusPendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti SMP versi. by ali sobarudin. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Permendikbud_Tahun2016_Nomor024_Lampiran_31 (PAI SMP).pdf. by Fransiskus urbanusbala. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Silabus PAI 2013. 1 Sikap Percaya Diri dan Mandiri dari Nabi Muhammad saw, memahami Hadis yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab. 2. Pesan dalam Q.S An-Nasr, memahami makna Q.S. an-Nasr dan al-Kausar. 3. Allah Maha Esa dan Maha Pemberi, memahamiQ.S. al- Furqān/25: 63, Q.S. al-Isrā'/17: 26-27 dan Hadis terkait tentang rendah hati, hemat, dan hidup sederhana 3.2 memahamiQ.S. an-Nahl/16: 114 dan Hadis terkait tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari. 27serta Hadis terkait dengan lancar Menyajikan keterkaitan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana dengan pesan Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al-Isra'/17: 26-27. 3.2 Memahami Q.S. an-Nahl/16: 114 dan Hadis terkait tentang mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari baju pink rok hitam cocok dengan jilbab warna apa. Nama Kelas VIII Delapan Semester Ganjil Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu Menyebutkan arti QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan makna isi kandungan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah dalam QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan bacaan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan bacaan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan dengan contoh perilaku rendah hati, hemat dan hidup sederhana sebagai implementasi QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis terkait dengan benar. Persiapan Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca, atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama, dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan disesuaikan dengan metode yang akan mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sesuai dengan pokok tujuan pembelajaran. Pelaksanaan Setelah membaca dan menelaah materi pembelajaran “Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia,” jawablah pertanyaan berikut Tulislah QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 beserta terjemahnya!Tuliskan hadis beserta terjemahnya tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan benar!Jelaskan isi kandungan QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan benar!Tentukan hukum bacaan alif lam syamsiyah dan alif lam qomariyah dalam QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 dengan benar!Buatlah contoh perilaku rendah hati, hemat dan hidup sederhana yang biasa kamu lakukan sehari-hari sebagai implementasi QS Al-Furqan /2563 dan QS Al-Isra’/17 27 serta hadis terkait dengan benar! Penutup Setelah membaca, menelaah dan mereflesikan materi pembelajaran tentang “Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia,” guru dengan melibatkan siswa mengambil kesimpulan dan siswa mencatat kesimpulan tersebut. Guru selanjutnya menutup pembelajaran dan berdoa sejenak. Post navigation - Salah satu akhlak mulia dalam Islam adalah hidup sederhana dan tidak berlebihan. Anjuran hidup sederhana ini merupakan teladan dari Rasulullah SAW dan salafus saleh orang-orang saleh terdahulu. Berikut ini ayat-ayat Al-Quran tentang hidup sederhana dalam Islam. Hidup sederhana bukan berarti hidup berkekurangan atau dalam keadaan miskin. Hidup sederhana memprioritaskan pemenuhan kebutuhan primer, seperti makanan bergizi, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan, alih-alih membeli barang-barang mewah atau makanan mahal, sebagaimana dikutip dari Menanamkan Hidup Sederhana 2016 yang ditulis Agus M. Solihin, dkk. Di masa kenabian, seorang sahabat yang dijanjikan masuk surga, Abdurrahman bin Auf adalah salah satu dari orang-orang terkaya di tanah Arab yang hidup sederhana. Ia rela hijrah meninggalkan kekayaannya hanya dengan baju yang melekat di badan. Selain itu, apabila ia berkumpul bersama para pekerjanya, orang yang tidak mengenal Abdurrahman bin Auf akan mengira bahwa ia merupakan bagian dari golongan pekerja tersebut. Berdasarkan ilustrasi di atas, kesederhanaan merupakan sikap memandang suatu hal secara wajar, tidak berlebih-lebihan, serta sesuai dengan tempat dan fungsinya. Kesederhanaan hidup ini diteladankan Rasulullah SAW sebagaimana tergambar dalam hadis riwayat Malik bin Dinar RA, ia berkata "Rasulullah SAW tidak pernah merasakan kenyang karena makan roti atau kenyang karena makan daging, kecuali jika sedang menjamu tamu [maka beliau makan sampai kenyang]," Tirmidzi. Di riwayat lain, Rasulullah SAW bahkan berdoa meminta rezeki kepada Allah SWT sesuai kebutuhan pokoknya saja اللَّهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا Bacaan latinnya "Allahummaj'al rizqa aali muhammadin quutaa"Artinya "Ya Allah, jadikan rezeki keluarga Muhammad berupa makanan yang secukupnya" HR. Muslim Ayat-ayat Al Quran Tentang Hidup Sederhana dalam Islam Di antara dalil-dalil dalam Al-Quran tentang anjuran hidup sederhana tertera dalam surah Al-Furqan ayat 63, serta Al-Isra ayat 27 dan 37. Rincian ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut 1. QS. Al-Furqan Ayat 63وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا Bacaan latinnya "Wa ibaadurrohmaanilladziina yamsyauna alal ardhi haunaw wa idzaa khootabahumul jaahiluuna qooluu salaamaa"Artinya "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan salam,” QS. Al-Furqan [25] 63. 2. QS. Al-Isra Ayat 27اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا Bacaan latinnya "Innal mubadzdziriina kaanuu ikhwaanasy syayaathiin wa kaanasy syaithoonu lirobbihii kafuuroo"Artinya "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya," QS. Al-Isra [17] 27. 3. QS. Al-Isra ayat 37وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا Bacaan latinnya "Wa laa tamsyi fil ardhi marahaa, innaka lan takhriqal ardho wa lan tablughol jibaala tuulaa"Artinya "Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung," QS. Al-Isra [17] 37.Baca juga Ayat Al Quran yang Menjelaskan Tentang Qada dan Qadar Dalil Naqli Ayat-ayat Al Quran Tentang Sains hingga Pengetahuan Luar Angkasa - Pendidikan Penulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom Soal tentang Rendah Hati, Hemat, dan Hidup SederhanaBerikut kumpulan contoh soal Pendidikan Agama Islam pada materi "rendah hati, hemat, dan hidup sederhana". Soal di bawah ini bisa digunakan untuk UH, PTS, PAS, PAT, AKM, US, dan ujian lainnya. Semoga UjianI. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Perhatikan ayat berikut! وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُوْنَ قَالُوْا سَلمًا Arti dari ayat tersebut adalah …. a. dan apabila orang-orang sombong menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam” b. dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam” c. dan apabila orang-orang kafir menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka tidak mengucapkan “salam” d. dan apabila orang-orang musyrik menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka tidak mengucapkan “salam” 2. Perhatikan ayat berikut! إِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْا إِخْوَانَ الشَّيطِيْنِ Kandungan isi ayat tersebut adalah …. a. pemboros itu adalah saudara setan b. setan suka dengan orang sombong c. pemboros menimbulkan kesengsaraan d. janganlah meniru perilaku setan yang hina 3. Rudi di kelasnya dikenal sebagai siswa berprestasi. Namun Rudi tidak mau berbagi pengetahuan dan kepandaiannya dengan teman-temannya. Dia merasa bahwa tidak ada gunanya untuk berbagi dengan orang lain karena dengan demikian dia adalah satu-satunya siswa berprestasi di kelasnya. Karena sikapnya itu Rudi dijauhi kawan-kawannya. Cerita ini menunjukkan bahwa ... a. Berbagi dengan orang lain dalam hal harta sangat dianjurkan b. Rudi adalah siswa yang rajin belajar c. Sifat takabur tidak disukai banyak orang d. Kawan-kawan Rudi merasa iri terhadap prestasi Rudi 4. Sikap rendah hati dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah....... a. tasamuh b. takabur c. tawadhu d. tawashul 5. Perhatikan pernyataan berikut! 1 Menyalakan lampu di siang hari 2 Menabung dari sisa uang jajan 3 Membeli barang sesuai keinginan 4 Membelanjakan uang sesuai kebutuhan Yang merupakan perilaku hemat dan hidup sederhana adalah .... a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 6. Allah melarang hamba-Nya untuk bersikap sombong dan memerintakan untuk bersikap rendah hati. Mengapa demikian? a. rendah hati merupakan akhlak Islam yang mulia b. rendah hati merupakan watak dasar setiap manusia c. rendah hati merupakan pencerminan keimanan seseorang d. rendah hati merupakan perilaku manusia yang tidak memiliki jabatan 7. Seseorang yang mempunyai sifat rendah hati apabila disapa dengan sapaan buruk akan membalas dengan .... a. berdiri dan membisu b. sapaan yang sama c. menyapa dengan wajar d. sapaan dan salam 8. Hikmah yang terkandung dalam hadis yang melarang kita berlebihan dalam menggunakan air wudu adalah .... a. meningkatkan rasa kepedulian kepada lingkungan b. sebagian air digunakan untuk keperluan yang lain c. agar biaya untuk membayar air tidak banyak terpakai d. agar salatnya menjadi menjadi lebih sempurna 9. Kita diperintahkan untuk memiliki sifat rendah hati, dengan demikian kita dilarang memiliki sifat .... a. Pembohong b. takabur c. hasud d. khianat 10. Manfaat yang dapat kita peroleh dari perilaku hidup hemat dan sederhana adalah .... a. semua keinginan dapat terpenuhi pada masa sekarang b. dapat menabung untuk kebutuhan yang akan datang c. menjadi salah satu cara agar cepat menjadi kaya d. bisa peduli pada sesama manusia di sekitar kita II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar ! 1. Jelaskan pengertian rendah hati! 2. Bagaimana cara tawadhu’ terhadap guru? 3. Mengapa kita diperintahkan hidup hemat, beri 2 alasan! 4. Buatlah 2 contoh hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari ? 5. Terjemahkan penggalan hadis berikut! وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kalian pernah bertemu dengan orang yang rendah hati. Entah di lingkungan tempat tinggal, di sekolah, maupun di tempat lain. Orang yang rendah hati bisa dirasakan dari cara dia berbicara, bersikap, dan berpendirian. Bagaimana perasaanmu ketika bertemu dengan orang yang demikian? Tentu kita merasa nyaman dan senang. Demikian juga ketika kita bisa menghiasi diri dengan perilaku mulia ini, tentu orang-orang di sekeliling kita akan merasa nyaman berada dan bertemu dengan kita. Tidaklah mengherankan bila orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. Semoga kalian juga menjadi bagian dari orang yang rendah hati ini. Orang ini tidak hanya disukai oleh manusia, tetapi juga sungguh sangat dicintai oleh Allah Swt. Betapa bahagianya hidup ini ketika kita dicintai oleh Allah dan disenangi oleh orang-orang di sekeliling kita. Seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw., beliau merupakan manusia yang memiliki segala kelebihan. Meskipun demikian, beliau senantiasa rendah hati, baik terhadap keluarga, para sahabat, bahkan kepada orang yang memusuhinya. Beliau dikenal sebagai orang yang rendah hati dengan siapa saja. Setali tiga uang dengan rendah hati, hemat dan sederhana merupakan akhlak mulia yang juga diajarkan oleh Rasulullah saw. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. Jika kita mau berhemat dan hidup sederhana, perasaan kita tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal serta keinginan-keinginan yang tidak penting. Itulah sebabnya mengapa Rasullullah saw. sangat mementingkan kedua sikap ini dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan dua ayat berikut وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. QS Al Furqan/2563 إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.QS Al Isra/1727 a. al-Furqān /25 63 Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridaan Allah baik di dunia maupun di akhirat. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya sematamata merupakan karunia dari Allah Swt. Dengan keyakinan yang demikian dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau kelebihan yang dimiliki itu dibangga-banggakan. Sebaliknya segala kelebihan yang dimiliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri. Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Dari sini akan terlihat sifat dan sikap kesederhanaan, jauh dari keangkuhan, langkahnya mantap, dan tampil dengan jati diri yang dimilikinya. Orang yang rendah hati tidak suka meniru-niru gaya orang lain. Apalagi gaya orang itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia. Orang yang rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt. Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Pernahkah kamu melihat orang yang berjalan dengan dengan penuh kesombongan dan besar kepala? Sungguh orang semacam itu tidak sedap dipandang mata. Jika kita melakukan hal itu, orang lain juga tidak senang dengan penampilan kita itu. Allah juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah dalam al-Isrā’/17 ayat 37 وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولً Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Allah melarang keras manusia memiliki sifat sombong. Hanya Allah sajalah yang berhak untuk sombong. Semua makhluk temasuk manusia tidak boleh sombong atau angkuh. Tahukah kalian bahwa Allah sangat murka kepada setan karena keangkuhannya? Waktu itu Allah perintahkan setan untuk menghormati dan menghargai Adam Namun, mereka dengan sombongnya menolak dan menyatakan bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia derajatnya dibanding Adam as. Setan merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api itu jauh lebih mulia, sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah. Nabi Muhammad saw. berpesan agar kita senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat tawadu’ rendah hati dan menjauhkan dari sifat sombong. Sebagai pelajar, pesan Nabi Muhammad saw. saw. ini dapat kalian terapkan mulai dari hal yang sederhana. Misalnya, ketika sedang mendapatkan pelajaran di kelas Demikian pula kepada kedua orang tua, seorang anak harus bersikap tawadu’ kepada mereka. Dengarkanlah nasihat nasihatnya. Kalian tidak boleh bersikap sombong sedikit pun kepada mereka, misalnya merasa lebih pandai dari orang tua atau menganggap mereka ketinggalan zaman. Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan diturunkan oleh Allah Swt. b. al-Isrā’/17 27 Ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan gaya hidup kaum Jahiliyyah yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah adalah bangsa Arab sebelum mendapatkan pencerahan cahaya Islam. Mereka suka sekali berfoya-foya. Mereka beranggapan bahwa derajat, kemasyhuran, dan kehormatan dapat dilihat dari kemampuannya dalam berfoya-foya dan menghambur-hamburkan hartanya untuk berpesta pora. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa tindakan semacam ini sangat dilarang oleh Allah Swt. Sebaliknya, Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Dengan tindakan mulia seperti ini, harta yang kita miliki akan menjadi lebih bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sungguh indah ajaran Islam. Oleh karena itu, mari kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menerapkan pola hidup hemat mulai dari hal-hal yang sederhana dan mudah, seperti hemat dalam menggunakan air dan listrik. Tampaknya kedua hal ini sangat sepele, tetapi dampaknya sangat luar biasa. Boros listrik dapat mengakibatkan krisis energi, sedangkan boros air dapat mengakibatkan krisis air. Sungguh kehidupan kita menjadi sangat terganggu jika di negeri kita ini mengalami krisis energi dan air. Kita dapat menghemat penggunaan listrik dengan cara menggunakan seperlunya, dan mematikannya pada saat tidak diperlukan. Kita dapat melakukan penghematan air dengan cara menggunakan air secukupnya dan hemat pada saat kita sedang wuu, mandi, cuci tangan, mencuci pakaian, dan sebagainya. Bukankah wuu itu merupakan ibadah? Mengapa harus berhemat air? Ternyata pelajaran menghemat air ini sudah diajarkan oleh Rasulullah saw. Perhatikan kisah berikut ini Waktu itu ada seorang sahabat yang bernama Sa’d sedang berwuu. Wudunya lama dan menghabiskan banyak air. Rasulullah melihat hal ini, lalu beliau bertanya, “Mengapa kamu berlebih-lebihan, Sa’d?” Sa’d menjawab, “Maaf ya Rasul, apakah kalau wuu juga dilarang berlebih-lebihan?” Rasul menjelaskan, “Ya, tidak boleh berlebih-lebihan, meskipun engkau berwuu di sungai yang mengalir sekalipun.” Sumber Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Teladan Rasulullah dalam berhemat dan mencintai lingkungan ini sungguh luar biasa. Bila kita dapat meneladaninya, insya Allah lingkungan ini akan menjadi lestari dan terjaga. Dengan demikian manusia yang menghuni bumi ini juga akan merasa lebih nyaman karena sikapnya yang ramah terhadap lingkungan. Contoh lain untuk melatih hidup hemat adalah dengan rajin menabung mulai sekarang. Dengan menabung kita akan mempunyai tata kelola yang baik dalam mengatur kondisi keuangan. Di samping itu, menabung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang. Dampak positif lainnya adalah berhematsebagai antisipasi ketika kita membutuhkan biaya yang mendadak atau lumayan besar. Jika terjadi hal yang demikian, kita tidak perlu berhutang dan tidak dilanda rasa gelisah. Bukankah perilaku hemat dan hidup sederhana akan membantu dan meringankan kita di masa depan? Nah, jika sudah tahu akan pentingnya hidup hemat dan sederhana, langkah terbaik kita adalah segera menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Di samping memberi contoh sifat hemat, Rasulullah juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Pernyataan ini sesuai dengan Hadis berikut Artinya “Dari Abu Umamah ia berkata, “Pada suatu hari di sisinya, sahabat Rasulullah saw. memperbincangkan tentang dunia, maka Rasulullah bersabda “Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.” Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.” Abu Dawud. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt. Orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. Berfoya-foya dan menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. A. Membaca Ayat al-Qur’ān tentang Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia terkait dengan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana. 1. al-Furqān/25 63 وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا LafalArtiLafalArti وَdan هَوْنًاdengan rendah hati عِبَادُhamba-hamba وَdan الرَّحْمَٰنِTuhan Yang Maha Pengasih إِذَapabila الَّذِينَitu adalah خَاطَبَهُمُmenyapa mereka يَمْشُونَorang-orang yang berjalan الْجَاهِلُونَorang-orang bodoh عَلَىdi atas قَالُوmereka mengucapkan الْأَرْضِbumi سَلَامًاsalam Terjemah “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam”. Memahami Pesan-pesan Mulia dalam al-Furqān/25 63 Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’ yaitu sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt. Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia, dan selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt. Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Allah juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah dalam al-Isrā’/17 ayat 37 ............وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا Artinya “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong...”. al-Isrā’/17 37 Nabi Muhammad saw. berpesan agar kita senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat tawadu’ rendah hati dan menjauhkan dari sifat sombong. Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan diturunkan oleh Allah Swt. 2. al-Isrā’/17 27 إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا LafalArtiLafalArti إِنَّsesungguhnya وَdan الْمُبَذِّرِينَorang-orang yang pemboros كَانَadalah كَانُواmereka adalah الشَّيْطَانُsetan إِخْوَانَsaudara لِرَبِّهِkepada tuhannya الشَّيَاطِينِsetan كَفُورًاsangat ingkar Terjemah “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” Memahami Pesan-pesan Mulia al-Isrā’/17 27 Ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan gaya hidup kaum Jahiliyyah yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah adalah bangsa Arab sebelum mendapatkan pencerahan cahaya Islam. Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Rasulullah juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Pernyataan ini sesuai dengan Hadis yang artinya sebagai berikut “Dari Abu Umamah ia berkata, “Pada suatu hari di sisinya, sahabat Rasulullah saw. memperbincangkan tentang dunia, maka Rasulullah bersabda “Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.” Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.” Abu Dawud

hadis terkait tentang rendah hati hemat dan hidup sederhana