MenurutRadio Edukasi Kemendikbud, proses terjadinya banjir
Adabanyak penyebab banjir, dari mulai disebabkan oleh alam yaitu curah hujan yang sangat tinggi sehingga debit air melimpah yang sungai tak mampu lagi menampung. Ada pula yang disebabkan oleh ulah manusia baik secara struktur hingga perilaku enteng warga masyarakat.
Halini dikarenakan seringkali banjir terjadi akibat menumpuknya sampah di bantaran sungai. Banjir disebabkan karena faktor alam, tetapi peran manusia juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Kebiasaan tidak baik yang sering dilakukan manusia adalah membuang sampah sembarangan bahkan sampai membuang limbah sampah ke sungai.
Andaada disini : Beranda / Tag "cerpen tentang banjir karena sampah" Tag: cerpen tentang banjir karena sampah. Cerpen. Ukhti, Uhibbuki! admin 2 bulan yang lalu. Cerpen. Doa Bidadari. admin 5 bulan yang lalu. Cerpen. Cerpen Kehidupan Remaja di Era Globalisasi. admin 7 bulan yang lalu. Baca Selebihnya. Artikel.
Cerpen"Sampah" Gara-Gara Sampah Saat malam hari , tiba-tiba hujan mengguyur desa Suka Duka hingga pagi tiba hujanpun tak kunjung berhenti sehingga terjadilah banjir . Penduduk desa Suka Duka semua khawatir mereka segera menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang-barang yang mereka perlukan .
baju pink rok hitam cocok dengan jilbab warna apa. Jual Buku Aku Tidak Mau Buang Sampah Ke Sungai oleh Happy Holy Kids - Gramedia Digital Indonesia Membuang masalah bernama sampah, siapa mau mengalah Jual Buku Kumpulan Cerita Anak Es Krim Dari Sampah Dan Cerita Lucu Lainnya oleh Mantox Studio, Tethy Ezokanzo - Gramedia Digital Indonesia Buku Lala Membersihkan Sampah cerita Anak Jagoan Bukukita Cerpen Indahnya Basmi Sampah Plastik Dengan Kebersamaan PDF Aku Belajar Buang Sampah Seri Cerita Balita Shopee Indonesia Olah Olah Sampah PDF Tantangan setiap kota Sampah harus jadi uang Buku CERITA ANAK JAGOAN… - TRIA AYU… Mizanstore Anak Pintar Tidak Membuang Sampah Sembarangan Ebook Anak Jual Buku Aku Tidak Mau Buang Sampah Ke Sungai oleh Happy Holy Kids - Gramedia Digital Indonesia Pengelolaan Sampah Di Negara-negara Maju - Indonesia Environment & Energy Center Cerita Sampah, Masalah, dan Solusinya Bagian 1 Berbagi Tak Pernah Rugi Cerita Lingkungan PDF PDF AROMA SATIRE DALAM SAMPAH BULAN DESEMBER KARYA HAMSAD RANGKUTI Jual Buku Kumpulan Cerita Anak Es Krim Dari Sampah Dan Cerita Lucu Lainnya oleh Mantox Studio, Tethy Ezokanzo - Gramedia Digital Indonesia Buku Lala Membersihkan Sampah cerita Anak Jagoan Bukukita Buku Anak - SBMJangan Buang Sampah Sembarangan Shopee Indonesia Bumiku Bebas Sampah - Educa Studio Tulislah Gagasan Pokok dan Pendukung Cerita Tentang Tong Sampah Gotong Royong, Jawaban Halaman 106 - Menulis dengan Hati [Cerita Anak] Sandra Si Pemungut Sampah Cerita soal Kali Sampah’ di Kota Depok Orang Buang Kasur hingga Peti Buang Sampah Sembarangan? No Way! Cerita Serunya Menjaga Kebersihan - Pokja AMPL Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Finansialku Berbagi Cerita Ramadan Sampah Adalah Berkah Bagiku KURIO Tas Warna-Warni Cerita Asyiknya Mengurangi Sampah Plastik NAWASIS – National Water and Sanitation Information Services RUANG CERITA Mengolah Sampah Makanan Secara Mandiri sebagai Wujud Cinta pada Bumi Cerita Tentang Sampah Banjir, Dibuang dan Dipungut Okezone Megapolitan Buku Seri Anak Hebat Aku Buang Sampah Pada Tempatnya Bukukita CERITA ANAK JAGOAN LALA MEMBERSIHKAN SAMPAH BOARDBOOK Shopee Indonesia Jual SERI LINGKUNGAN HIDUP HATI-HATI DENGAN SAMPAH, UKJAE LEE - Kota Surabaya - tokobukumurahonline Tokopedia Cerita Akhir Pekan Ke Mana Bisa Kirim Sampah Rumah Tangga? - Lifestyle Cerita dari Sampah Plastik yang Terjebak di Lautan Halaman 1 - Cerita Akhir Pekan Darurat Sampah Plastik di Masa Pandemi - Lifestyle Download-Balapan Sampah-Buku Literasi Cerita SD-Mi pdf - Kisah sukses seorang pemulung sampah Irena Si Ratu Sampah by T. Sandi Situmorang Cerita Pemulung yang Kerap Berburu’ Sampah di Curug Jompong Beracun 2 Cerita Pendek Tentang Sampah Singkat - Kisah Web Cerita Tumpukan Sampah di Tengah Suasana Sholat Ied di Alun-alun Kebumen - Kebumen Ekspres Paling Tahu Kebumen Cerpen Tentang Sampah Plastik – Pigura Kumpulan Cerita Anak ES KRIM DARI SAMPAH. Shopee Indonesia Cerita Bank Sampah Pemuda Sibiruang Cerita Warga Bantaran Susah Tidur karena Tumpukan Sampah di Kali Jambe Bekasi Halaman all - Cerita Akhir Pekan Bisnis Produk Daur Ulang Sampah, Betul Menghasilkan - Lifestyle Page 74 - Backup_of_PRINT KLS BebasSampahID on Twitter “[BANK SAMPAH DI INDONESIA] Halo Pegiat Persampahan Yuk, cari tahu kisah-kisah Bank Sampah di Indonesia pada postingan atas! Kamu juga bisa langsung cek di IndonesiaBebasSampah BebasSampahID … Kumpulan Cerita Anak Es Krim Dari Sampah Dan Cerita Lucu Lainnya Jual Kumpulan Cerita Anak - Es Krim Dari Sampah - Kota Depok - Sulfi Book Store Tokopedia Dongeng Anak, Bona And Friends Jangan Buang Sampah Sembarangan - Bobo Viral Cerita Miris Sampah Plastik Produk Indonesia Nyasar ke Thailand Cerita Pengais Sampah TPA Kenep, Sering Tertusuk Sujen, Pernah Temukan Emas Radar Bromo Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan Jagal, Warga Mulai Sebal - Cerita Depok PDF Pemaknaan Bank Sampah Galang Panji sebagai Media Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS Ebook Balapan Sampah Ebook Anak Timbunan sampah edi supardi emon Cerita Ketut Widastra Kelola Sampah Organik di Tabanan Bali, Bisa Hasilkan Magot dan Pupuk Tanaman - Tribun Bali Cerita Mantan Pemulung di Semarang, Buka Warung Makan yang Gunakan Sampah Plastik sebagai Alat Bayar - Semua Halaman - Hai Jawaban Dari Bacaan " Bank Sampah " Buku Siswa Kelas V SD/MI K13 Revisi - Tema 6 Lingkunganku Bersih, Sehat dan Asri - ppt download Cerita Bank Sampah dari Pamekasan, Warga dan Lingkungan Terbantu - Gambar Cerita Tentang Lingkungan - Arini Gambar Ayo Peduli Sampah! Eva Riyanty Lubis Cerita di Balik Foto Pria India dengan Tumpukan Sampah, Sampai Banjir Pujian dari Netizen Indonesia - Mobile Tio dan Tong Sampah..Cerita di Balik Meja Kerjaku - Cerita Pengais Rezeki Sampah ketika Ramadan di Pelaihari Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 SD Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung Cerita Tong Sampah Gotong Royong’ - Kabar Lumajang - Halaman 3 Bantulah Tukang Sampah dengan Buang Sampah Pada Tempatnya Tulislah Gagasan Pokok dan Pendukung Cerita Tentang Tong Sampah Gotong Royong Kumpulan Cerita Anak Es Krim dari Sampah dan cerita lucu lainnya Indonesian Edition Ezokanzo, Tethy Books Cerita - Hutan Sampah Membawa Berkah Cerita Hadi Bersihkan Sampah di Sungai Seri Cerita Anak Jagoan Lala Membersihkan Sampah - YouTube kunci pada bacaan tersebut adalah…. - Cerita Warga Kampung Dalang Djiduran Kelola Daur Ulang Sampah Cerita Aksi Savana Bukan Tempat Sampah Ajakan Agar Masyarakat Cinta Lingkungan Sampai kapan mau membuang sampah plastik sembarangan? Yuk, Ikutan Selamatkan Bumi dari Sampah! Cerita-Cerita Leila kak tolong bikinin cerita komik Jangan buang sampah sembarangan sama gambar nya - Cerita Anak Bumiku Bebas Sampah - Apps on Google Play Ikuti berbagi cerita z tentang Sampah Plastik, Ini Link Zoom-nya - Semua Halaman - Wiken Cerita Warga Kota Metro Sulap Sampah Plastik Jadi Uang Puluhan Juta - Bayang-bayang Bencana di Cerita Hari Sampah Cerita Sampah - Sampah - Wattpad ꦒꦸꦪꦺꦴꦤ꧀ꦮꦠꦺꦴꦤ꧀ on Twitter “Lanjutan kisah sebelumnya, oknum guru selingkuh dengan tukang sampah karena kontol tukang sampah lebih gede alias ndlondeng ~… Kisah Nadia yang Diejek sebagai Gadis Pemungut Sampah, Kini Jadi Pahlawan Lingkungan! Okezone Lifestyle Cerita Akhir Pekan Sampah Membubung Tinggi di Masa Pandemi Covid-19 - Lifestyle Saatnya SMA Merdeka dari Sampah Plastik Sekali Pakai – Aliansi Zero Waste Indonesia PDF POTRET KEMISKINAN DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK TAWA GADIS PADANG SAMPAH KARYA AHMAD TOHARI Jual TERMURAH BUKU BACAAN ANAK CERITA ANAK JAGOAN- LALA MEMBERSIHKAN SAMPAH di Lapak Nawa Shop Bukalapak 7 Cerita Terkait Sampah, Jaring di Perut Bangkai Paus hingga TV di Parit Warga Halaman all - Cerita Ida Meminimalisir Sampah Makanan di Rumah Kita Cerita Lulusan Hukum UGM Mirna Jadi Pemulung Sampah Organik, Inspiratif Bun Jual Buku Kumpulan Cerita Anak Es Krim Dari Sampah Dan Cerita Lucu Lainnya oleh Mantox Studio, Tethy Ezokanzo - Gramedia Digital Indonesia Cerita Ibu Diva ~ Buanglah Sampah Pada Tempatnya Dongeng Kita untuk Anak - YouTube Cerita Lusye Pemulung di TPA Sumompo, Sebut Masker dan Sampah Medis Jangan Dibuang Tapi Dibakar - Mengurangi Sampah Plastik - Anne Adzkia Cerita Sampah, Masalah dan Solusinya Bagian 5 Berbagi Tak Pernah Rugi Cerita Bank Sampah di Bantaran Sungai Sunter Cerita Warga Bantaran Susah Tidur karena Tumpukan Sampah di Kali Jambe Bekasi Halaman all - Cerita Akhir Pekan Kisah BUMD yang Pilah Sampah hingga 72 Jenis - Lifestyle
KisahWeb – Cerpen ataupun kisahan pendek mengenai sampah dapat menjadi sebuah kampanya lingkungan. Propaganda adapun menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan dengan sampah adalah tugas kita bersama. Sampah masih menjadi komplikasi cak bagi negeri kita. Indonesia timbrung dalam pelecok satu negara terkotor di dunia, sungai di Indonesia bahkan menjadi wai terkotor karena sampahnya. Pelecok satu bengawan terkotor ialah Ciliwung di Jakarta. Menyelesaikan masalah sampah enggak semudah membalikan telapak tangan. Kita pula mencatat akses pembungan sampah di negeri ini yang sangat minim. Itulah permasalahan modalnya. Kesadaran masyarakat juga kecil, tetapi mereka tidak mempunyai pilihan selain membuang sampak ke sungai, pinggir urut-urutan dan sebagainya. Sebab memang bukan ada sistem pembuangan sampah nan baik. 1. Negeri Sampah Awalnya aku terkesiap setelah istriku membuang sampah di sungai pantat rumahnya. Bagaimana tega, air yang sedemikan jernihnya ditimpa sampah penyalai. “Kok dibuang ke sungai Dik” tanyaku pada istri yang baru saja kunikahi semingu lalu. “Terus dibuang kemana mas” jawabnya, menyoal balik padaku. “Ya campakkan di tempat sampah Dik” tanyaku. “Mana ada tempat sampah mas disni, kancah sampahnya ya di sungailah. Orang disni sudah terbiasa membuang sampah disungai, karena memang lain ada tempat pembuangan sampah” tuturnya. Aku pun terdiam, mencoba berbaik dengan keadaaan. Disatu sisi aku adalag aktivis lingkungan, disisi tidak istriku benar, lain cak semau akomodasi untuk membuang sampah di kampung ini. Esoknya aku coba menyisir batang air, keadaanya memprihatinkan. Sampah berserakan. Semua orang membuang apa belaka nan tak berguna ke sungai ini. Bahkan disini sempelah sekali lagi dibuang ke sungai. “Oa WC kita ini cenderung ke sungai ya” tanyaku. “Iya, jikalau dibuat gaung wc, tulat airnya bahkan timbrung ke sumur kan. Air kita makara terkontaminasi” kirana istriku. Hari cuti mulai, aku dan istriku perkembangan-jalan ke pantai. Lokasinya enggak jauh dari kondominium, sekitar 4 kilometer. Disana aku kemabli tercengang saat menyibuk onggokan sampah suka-suka di labium tepi laut. “Inilah sampah-sampah kita nan kita buang ke bengawan kemarin. Mengotori pantai yang indah, dan lain hanya pantai saja. Lautan juga pasti terkontanimasi sampah” kataku sinkron menikmati pantai sampah. Ternyata masalah ini terjadi di banyak tempat, tak saja di kampung istriku. Sampai-sampai di pulau dewata pun begini. Karut marut penyelenggaraan sampah belum bisa diatasi. Kemudian aku juga menggambar dalam perasaan. “Meski orang lempar sampah merodok, aku akan mencoba lakukan enggak. Dan aku akan taat jadi orang ideal. Sebab menjaga lingkungan ialah kebaikan” catat janjiku kerumahtanggaan lever. 2. Tangan Kita Riko yaitu anak baik, sejak SD aku sudah lalu berteman dengannya. Satu situasi yang membuatku dahulu salut adalah kebiasaanya membuang sampah pada tempatnya. Tidak sekalipun ia membuang bungkus permen merambang, ia lebih memilih mengantongi plastik ajang bungkus permen ketimbang anda buang di manasuka tempat. Saar dewasa, aku pun mengoja diri bertanya pada Riko, tentang kedisiplinannya. “Apa yang membuatmu sedisiplin ini” tanyaku pada Riko. “Allah menyibuk segala apa yang kita lakukan, sekecil apapun. Walau membuang secuil sampah, itu menhadi catatan cak bagi kita. Walau namun berusaha tak membuang secuil sampah, itu juga dinilai olehnya” jawabnya. Mendadak jawaban itu membentuk aku merinding. Tak kusangka beliau begitu menjaga tanganya dari hal buruk. Walau dari secuil sampah nan dibuang sembarangan. Baca Kembali Hukum membuang limbah di sungai Kini Riko sudah menjadi pemuda sukses, sifat disiplin membawa ia plong kehidupan kepemimpinan nan awet. Dia sudah menjadi bos salah satu lembaga non kepemerintahan NGO internasional. Sobat, itulah cerita sumir tentang sampah nan dapat menjadi pelajaran untuk kita. Mudahmudahan kita kepingin dan mampu mejaga kebersihan mileu sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Cerpen Karangan ChairinnisaKategori Cerpen Anak, Cerpen Lingkungan Lolos moderasi pada 7 July 2015 Indah adalah saudara sepupu Dimas. ia tinggal di kampung dekat pantai. jarak antara rumahnya dengan laut hanya sekitar satu kilometer. daerah ini rawan banjir. selain banjir karena hujan, kampung itu juga sering dilanda banjir karena air laut pasang. Seminggu yang lalu, kampung Indah baru saja dilanda banjir cukup besar. oleh karena itu, Dimas dan orangtuanya menengok keluarga Indah. disana, mereka berbincang-bincang. “Bagaimana terjadinya banjir itu?” Tanya Dimas pada Indah. “Begini… senin pekan lalu, sejak jam empat sore, hujan turun. lama-kelamaan, hujan makin deras disertai suara halilintar. saat itu, aku sudah menduga pasti akan banjir. dugaanku benar. Jam setengah tujuh malam, air mulai mengenangi halaman rumah. hujan tak reda juga. jam tujuh malam, air sudah mulai masuk ke dalam rumah. ayah, ibu dan aku sudah mulai memindahkan barang-barang ke atas meja atau tempat tidur. Di luar, orang-orang berteriak, banjir, banjir, banjir.’ Kentongan pun dipukul bertalu-talu. suasana benar-benar gaduh. Sementara itu, hujan tetap saja deras. air di dalam rumah makin tinggi saja. setengah jam kemudian, air sudah setinggi meja dan tempat tidur. kami mulai panik. aduh, bagaimana ini? dalam keadaan panik, ayah memerintah untuk membawa barang yang sangat berharga saja ke kantor kelurahan. kebetulan, kantor kelurahan berlokasi di tempat yang tinggi. Ternyata, di kelurahan sudah banyak orang. ibu-ibu dan anak-anak kecil berkumpul di tempat itu. keadaannya penuh sesak dan hiruk-pikuk. Jam delapan malam, hujan mulai reda. tinggi air di dalam rumah kurang lebih 80 cm. terpaksa malam itu, kami tidur di kantor kelurahan. aku tak bisa tidur. dua hari lamanya air baru surut. setelah surut, barulah kami membersihkan rumah dan membereskan barang-barang.” Begitulah penjelasan Indah kepada Dimas. Cerpen Karangan Chairinnisa Facebook Nisa iin Cerpen Banjir Melanda Kampungku merupakan cerita pendek karangan Chairinnisa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Karena Diary Oleh Adelline Keyla Vanka Namaku Sabrina. Aku mempunyai dua sahabat, bernama Lani dan Alee. Alee hanya kuanggap sebatas teman karena dia selalu sombong dan memamerkan apa yang dia punya. Aku dan Lani sering Tikus Yang Pemaaf Oleh Septiani Ayu Rosita Di sebuah hutan rimba, para hewan berkumpul terlihat sang raja hutan sedang mengadakan acara pemilihan untuk panglima kerajaan hutan itu. Sang raja singa yang berdiri gagah di atas tebing Putri Cimberline Oleh Alvina Aurelia Dahulu, di Kerajaan Inggris yang dikuasai Raja Anderson dan Ratu Lyriena, mereka mempunyai seorang Putri yang bernama Cimberline, Pada suatu hari Putri merayakan ulang tahunnya yang ke 17 Tahun, Perpustakaan Ku Oleh Nur Jasmine Zabrina Siang itu, Rina sedang berjalan sambil melihat bangunan perpustakaan sekolahnya yang belum jadi. Ia sangat mengharapkan perpustakaan sekolahnya itu segera dibuka agar ia dapat membaca banyak buku di sana. Lonely Oleh Amalia M Duh berisik! Aku kan besok ujian, gimana bisa konsen belajar kalo dari tadi berisik. Adek teriak-teriak lah, kak Ari karaokean nggak jelas, mama nonton tv. Berisik! berisik! berisik! Aku “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejumlah pembenahan dilakukan di lingkungan rumahku, mulai dari pembersihan got / saluran air di depan rumahku, tempat sampah umum, hingga jalanan dan rumah warga - warga di sekitaran rumahku. Aku senang akhirnya mereka sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan tempat mereka tinggal. Semua ini tidaklah mudah, tapi aku merasa puas bahwa usahaku dapat membawakan hasil yang sangat memuaskan dan dapat menguntungkan semua pihak. Dan juga aku mendapatkan julukan "Pangeran Kebersihan" keren kan? ini perkenalkan namaku Adam Adelio. Biasa aku dipanggil Adam, aku merupakan siswa kelas 6 SD. Meskipun umurku masih sangat kecil, namun aku berhasil menggerakan hati semua orang di sekitaran rumahku untuk lebih peduli dengan kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka. Aku tinggal di sebuah Kawasan perumahan yang dapat terbilang cukup sepi, bukan karena tidak berpenghuni namun karena warga disini cenderung orang nya tidak pernah keluar rumah dan menyapa tetangga mereka masing - masing. Bahkan mereka hanya melakukan komunikasi melalui grup whatsapp yang dibuat oleh warga terdahulu dan turun menurun akan terus dipakai sebagai satu satu nya media penyebaran informasi satu komplek perumahan tentang diriku, aku merupakan anak yang senang membersihkan hal - hal yang kotor dan tidak suka dengan hal yang berantakan dan kotor. Kebiasaan ini sudah diterapkan oleh orang tua ku sejak usia ku masih sangat kecil. Kebiasaan ini selalu aku terapkan dimanapun aku berada baik saat aku di sekolah, di tempat umum, bahkan di restoran sekalipun. Karena menurut ku, kalau bukan kita yang berinisiatif untuk membersihkan siapa yang akan memulainya. Kita tidak bisa terus terusan mengandalkan pelayan atau tukang bersih - bersih untuk mengandalkan kebersihan sekitar. Kalau kita bisa kerjakan, lebih baik dikerjakan sendiri begitulah motto ku kira kira. Kembali ke awal mula aku dapat julukan pangeran kebersihan oleh warga sekitar. Untuk memudahkan, aku ingin mengingatkan kalau warga disini jarang sekali mempedulikan sampah mereka yang mereka buang keluar rumah setiap pagi di tempat sampah umum bahkan sampai meluap hingga terkadang keluar hingga turun ke dalam got atau saluran air yang berada di sepanjang jalan memanjang di antara rumah - rumah dan kadang sampah itu sampai ikut terkena air hujan dan menyumbatkan pergerakan air yang seharusnya lancar namun terhambat. Suatu hari di bulan juli, bapak ku memberitahukan kepada orang rumahku kalau petugas sampah yang biasa menganggkut sampah ku sedang tidak bisa bekerja karena kecelakaan kerja dan tidak mempunyai pengganti jadi semua warga dianjurkan untuk membuang sampah di tempat lain dan tidak ditempat pembuangan sampah yang biasa mereka buang setiap pagi. Kemudian keesokan hari nya, aku melihat tempat pembuangan sampah masih kosong dan aku bergumam "aku bersyukur para warga akhirnya mengikuti anjuran yang ada" 2 hari kemudian aku terkejut melihat sampah yang mulai menumpuk dan membuat tempat sampah umum nya menjadi bauk arena mayoritas berisikan sampah rumah berusaha untuk mengangkut sampah mereka untuk dibuang ke tempat lain namun aku berpikir aku tidak bisa mengangkut sampah sebanyak itu terlebih aku masih kecil dan tidak kuat untuk mengangkat semua sampah itu. Jadi aku biarkan saja dan hanya membantu dengan membuang sampah rumah ku ke tempat lain untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada. Sejak hari itu, setiap hari sampah di tempat pembuangan sampah semakin tinggi dan menumpuk bahkan jatuh hingga banyak yang masuk ke saluran air. Aku berniat untuk membantu membuang dari saluran namun usahaku terhambat dari deras nya hujan yang memang beberapa hari terakhir sering terjadi disini. Aku hanya bisa berharap semoga sampah yang tersumbat tidak menimbulkan bahaya bagi rumah - rumah di perumahan tempat aku saja, setelah diguyur hujan hampir 4 hari lebih, Kawasan rumahku akhirnya kebanjiran dan air nya berasal dari saluran air yang tersumbat sampah hingga air nya tertahan dan membuatnya menggenang dan volume air yang tinggi membuat airnya tak tertampung dan akhirnya banjir. Memang tidak tinggi namun air nya masuk ke banyak rumah di perumahan ku dan membuat jalanan utama menjadi tergenang air. Aku sedih melihat apa yang terjadi, aku akhirnya berupaya untuk mencari ide agar bagaimana para warga dapat sadar akan kebersihan di sekitaran tempat mereka aku melakukan pencarian ide bersama ayahku, akhirnya kami memutuskan untuk membuat video dan ayahku akan membantu menyebarkan videonya di media sosial serta di grup whatsapp warga perumahanku tinggal. Menurut ku, mereka tidak akan sadar apabila tidak adanya penggerak diantara mereka supaya mereka mau membersihkan lingkungan mereka dan mereka butuh contoh figure yang lebih muda. Menurut ku cara ini akan membuat mereka merasa malu, kalau di pikir pikir umurku yang masih muda saja sudah bisa menjaga kebersihan walau tidak bisa membantu banyak bagaimana dengan mereka yang sudah berumur namun tidak ada kontribusi sama sekali. Akhirnya aku menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat video, aku dan ayahku menunggu hujan tiba kemudian kami segera menggunakan jas hujan kami masing masing dan ayahku bersiap dengan kamera nya di tangan. "semoga dengan ini aku dapat menjadi penggerak diantara orang - orang disini dan mereka jadi sadar kalau lingkungan itu penting untuk dijaga kebersihannya" ujarku dalam hati. Ayahku mulai pengambilan gambar, aku menjelaskan secara singkat tentang identitasku dan opini ku tentang bagaimana lingkungan sekitar rumah tinggalku yang terutama sedang tidak baik baik saja sejak banjir melanda tempat kami. Kemudian adegan dilanjutkan dengan aku yang berusaha sebisa mungkin memungut sampah yang menyangkut sampah dari dalam genangan air agar memudahkan jalannya air supaya air dapat berjalan dengan lancar lagi. Meskipun di beberapa saat aku terjatuh atau terpeleset karena tidak dapat melihat dasar pijakan yang aku injak karena saluran air di tempatku tidak memiliki penutup jadi aku terjatuh kedalamnya namun tidak apa apa pikirku, demi kebaikan kita bersama kita harus aku selesai dengan beberapa kantung sampah, tak lama hujan selesai. Aku mengakhiri video dengan mengucapkan "ayo bagi semua warga yang tinggal di perumahan ini, kita sama sama melaksanakan gotong royong karena kita tidak bisa mengandalkan orang lain saja. Ini tempat kita tinggal, kita harus sayangi dan jaga kebersihannya juga karena kalau aku yang masih kecil saja bisa masa kalian tidak?" ayahku kemudian tertawa kecil mendengar ucapan anaknya yang sangat ambisius kembali kedalam rumah dan membersihkan diri kami berdua, ayah langsung mengirim video itu ke media sosial terutama di grup whatsapp perumahan. Keesokan hari nya, aku terkejut karena dibangunkan ayahku dan memintaku untuk segera keluar rumah. Karena kebingungan aku melihat dari jendela dan banyak warga yang mengumpul di depan rumahku, aku kebingungan dan akhirnya segera menyusul ayahku keluar rumah dan bertanya kepada ayahku "ada apa ini" kemudian salah satu warga mendekat dan menjelaskan bahwa mereka merasa iba akan atas apa yang aku lakukan kemarin. Mereka juga berkata kalau aku dapat dijadikan sosok penggerak yang bagus untuk dijadikan tokoh penting masyarakat di perumahan ku ini. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya
Cerpen Karangan FitriKategori Cerpen Anak, Cerpen Fantasi Fiksi, Cerpen Lingkungan Lolos moderasi pada 21 July 2020 “Hei jangan buang sampah sembarangan!” kata seorang anak laki-laki yang bernama doni kepada temannya yang sedang membuang plastik bungkus snack ke sungai namanya rino. “memangnya kenapa?, suka-suka aku mau buang sampah di mana itu bukan urusanmu.” anak laki-laki yang diperingatkan itu tak mau kalah dan tetap membuang sampah di sungai. “perbuatanmu itu bisa merusak lingkungan, bukankah lebih baik membuang sampah pada tempatnya?” doni tetap menasehati rino agar membuang sampah pada tempatnya. “ah sudahlah, toh tidak akan terjadi apa-apakan. Itu hanya satu bungkus snack bukan satu truk. Tidak masalah kan?” roni tetap tidak mau disalahkan karena membuang sampah sembarangan. “terserah kamu lah ron. Aku sudah memperingatkanmu.” doni pun menyerah untuk menasehati roni, ia lalu berjalan pulang meninggalkan roni sendiri di pinggir sungai. Malam harinya hujan turun sangat lebat disertai angin kencang. Saat itu roni sedang sendirian di rumah karena orangtuanya sedang pergi ke rumah sakit menjenguk neneknya. Roni ketakutan di rumah tapi tidak ada yang bisa ia lakukan. Roni pun memutuskan untuk tidur. “aaaaaaaa toloooong.. Jangan kejar aku…” roni berteriak sambil berlari kencang. Ia ketakutan. “Heii roni, jangan lari” suara berat itu terus mengikuti roni, membuat roni tak bisa berhenti berlari. “ss siapa kamu?” tanya roni terbata-bata karena ketakutan. “aku adalah sampah yang kau buang tempo hari. Aku harus bersamamu karena aku adalah milikmu.” ternyata yang mengejar roni adalah sampah yang berubah menjadi monster. Ia meminta pertanggung jawaban kepada roni karena tidak membuangnya di tempat sampah. “pergi kau pergi monster sampah jelek pergiii…!!!” roni berteriak sambil menutup matanya karena takut melihar monster sampah itu. Saat ia membuka matanya monster sampah itu hilang. Roni berjalan tak tentu arah ia ingin pulang tapi ia bahkan tidak tahu dimana dia sekarang. Roni melihat sekeliling. Ada banyak sampah berserakan di mana-mana. Di jalan, di selokan, di atas pohon bahkan di atap rumah penuh dengan sampah. “aku di mana? Mengapa banyak sampah di mana-mana?” roni bertanya pada diriny sendiri. Roni terus menyusuri jalan kemudian ia melihat sungai yang penuh dengan sampah bahkan air sungainya tidak terlihat karena tertutup sampah. “ini buruk sekali, mengapa begitu banyak orang yang membuang sampah di sungai.” lagi-lagi roni berbicara pada dirinya sendiri. “Heii nak apa yang kamu lakukan disini?” seorang berbaju hitam bertanya kepada roni. “pak, mengapa banyak sampah di sini. Apa tidak ada tempat sampah sehingga orang membuang sampah sembarangan?. roni bertanya kepada orang itu. “orang-orang lebih suka membuang sampah di sembarang tempat dari pada di tempat sampah, jadi beginilah keadaannya sekarang. Nenek moyang kita suka membuang sampah sembarangan karena itulah kami juga senang membuang sampah sembarangan.” orang itu menjelaskan. “oohhhh” roni menganggukkan kepalanya tanda mengerti “memangnya ini di mana pak?” roni bertanya kepada orang itu. “kamu tidak tau ini dimana?” orang itu kembali bertanya kepada roni. Roni menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. “kamu sedang berada di desa jambu nak.” orang itu berkata sambil menatap sungai di depannya. “desa jambu pak, kenapa namanya sama dengan desa saya ya?” roni kebinggungan. “ini memang desa jambu, setahu saya yang bernama “jambu” hanya desa ini.” “nama desa saya juga desa jambu pak, tapi keadaannya tidak seperti di sini. Desa ini benar-benar asing bahkan saya merasa ini bukan di bumi. Disini tidak ada tanah lapang, pohon-pohonan pun jarang, sangat berbeda dengan bumi.” roni berfikir keras sedang berada dimana dirinya sekarang. “ini memang bumi. Seperti inilah bumi. Saya sudah 57 tahun dan seperti inilah bumi yang saya lihat.” orang itu tetap memandang sungai di depannya. “Pak, kalau boleh saya tahu tahun berapa bapak lahir?” roni bertanya penuh selidik. “saya lahir tahun 2067” orang itu kini menatap roni. “Haaa” roni terkejut mendengar jawaban orang itu. “Lalu sekarang tahun berapa ya pak? Roni kembali bertanya. Pertanyaan itu membuat orang yang ditanyainya mengerutkan kening. “sekarang tahun 2124 nak. Bagaimana bisa kamu tidak tahu?”. Mendengar jawaban itu roni benar-benar kaget. Bagaimana bisa dalam semalam tahun berubah begitu cepat. “hehe, saya lupa pak” jawab roni pura-pura. “kalau begitu saya pulang dulu ya pak” kata roni sambil melambaikan tangannya kepada orang itu. Di sepanjang perjalanan roni berfikir apa dia mimpi, ini benar-benar mustahil. Tapi bumi yang ia lihat sekarang benar-benar berbeda. Sangat hancur dengan banyak sampah dimana-mana. Kemudian ia teringat dengan perkataan doni tempo hari yang melarangnya membuang sampah sembarangan. Ada penyesalan dalam hati roni. Ia tidak pernah berfikir kalau bumi akan sehancur ini karena sampah. “Roni..” suara itu, suara berat yang pernah membuat roni lari tunggang langggang. Seketika roni berbalik dan melihat monster sampah di depannya. Roni ketakutan. “Haaaaaa jangaaaaaannn” . brukkk’ .. roni terjatuh dari tempat tidur. “Aduhh sakit”. Roni mengaduh kesakitan. Roni segera berlari menuju jendela kamarnya. Hari sudah pagi, roni melihat sekeliling rumahnya, masih sama seperti kemarin. Roni lalu berlari keluar kamar. Ia melihat ibunya sedang menyiapkan sarapan. “roni, sudah bangun, mandi sana kamu kan sekolah.” kata ibu menghentikan langkah roni. “Iya bu” kata roni kembali menuju kamarnya. Di kamar roni duduk di tepi tempat tidurnya. “Semalam hanya mimpi, huhhh menyeramkan sekali. Syukurlah itu hanya mimpi. Roni pun bangkit dan mandi. Roni berangkat sekolah dengan berjalan kaki seperti biasanya. “Doni..” teriak roni saat melihat doni di depannya. “hei ron, ada apa?” doni menghentikan langkahnya menunggu roni. “don, semalam aku bermimpi aneh” roni menceritakan mimpinya semalam kepada doni. “ohh jadi begitu. Kamu harusnya belajar dari mimpimu ron, bukankah aku selalu memperingatkanmu.” kata doni saat roni selesai bercerita. “iya don, sekarang aku sadar membuang sampah sembarangan itu tidak baik. Aku tidak akan mengulanginya lagi.” roni menyesal karena selama ini tidak pernah mendengar nasehat doni dan ia berjanji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi. Cerpen Karangan Fitri Blog / Facebook Fitri Cerpen Karena Sampah merupakan cerita pendek karangan Fitri, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Dejavu Oleh M Sony Dwi Putra Sungguh. Mungkin aku adalah satu-satunya anak di negara bagian ini yang membenci hujan. Aroma rumput yang diterpa hujan seolah menjadi latar belakang kenanganku yang kini tervisualisasi dalam butir hujan. Kado Untuk Mama Oleh Putri Helma Dwiarti Ah gimana nih?’ Batin Putri, Putri sedang memikirkan kado apa yang pas untuk mamanya karena sebentar lagi adalah hari ibu, ia ingin memberi kado yang biasa saja tapi berkesan Lucunya Nasib Ini Part 2 Oleh Faisal Dwi Nugraha Menyadari hal itu, dengan sigap Ibu menaiki sebuah pagar di samping mushola pasar. Pagar itu tidak terlalu tinggi bagi Ibu. Sehingga, dengan mudah Ibu bisa melompatinya. Bersamaan dengan melompatnya Live As A Robot Oleh Hasna Asjad Allamah Gelap. “Di mana aku?” aku terus bertanya-tanya. Aku tidak dapat merasakan apa-apa. Tidak ada secercah cahaya sedikit pun di sini. Sangat gelap. Tuhan apakah aku telah mati? Tuhan, bahkan Lomba Menggambar Oleh Tsaniya Hai perkenalkan namaku vannesa salsabilla aku mempunyai kakak yang bernama silvia alexandra. Oke, langsung ke cerita. Pagi ini aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Aku segera turun untuk sarapan. “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?†"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
cerpen tentang banjir karena sampah