Paresisakomodasi, mata kanan Paresis akomodasi, mata kiri Paresis akomodasi, bilateral Paresis akomodasi, mata tidak ditentukan Spasme akomodasi, mata kanan Spasme akomodasi, mata kiri Spasme akomodasi, bilateral Spasme akomodasi, mata tidak ditentukan Gangguan lain bias Tidak disebutkan gangguan refraksi Amblyopia ditentukan, mata kanan Amblyopia ditentukan, mata kiri Amblyopia ditentukan, bilateral Amblyopia ditentukan, mata tidak ditentukan Perampasan amblyopia, mata kanan Perampasan
KedokteranKesehatan Kode ICD 10 Diagnosa Penyakit untuk BPJS Puskesmas dan PPK Lainnya Kode ICD 10 Diagnosa Penyakit untuk BPJS Puskesmas dan PPK Lainnya NO DIAGNOSA KODE ICD X 1 Abdominal pain R10.4 2 Ablasi dan kerusakan retina H 33 3 Ablasio Retina / Cornea H33.2 4 Abortus iminens O20.0 5 Abortus infeksius O08.0 6 Abortus inkomplit O06.9 7 Abortus insiplens O02.1 8 Abortus lainnya O 05 9 Abortus medik O 04 10 Abortus spontan O 03 11 Abses(LUKA) L02.9 12 Abses abdominal K65.0 13 Abses
H5210 Myopia unspecified eye (Rabun penglihatan jauh pada mata tidak spesifik) H52.11 Myopia right eye (Rabun jauh pada mata kanan) H52.12 Myopia left eye (Rabun jauh pada mata sebelah kiri) H52.13 Myopia bilateral (Rabun daya lihat jauh di kedua mata). Nah, itu tadi rincian kode ICD 10 myopia nya. Mudah-mudahan mendatangkan manfaat. Sumber:
Klasifikasirekomendasi WHO-ICD 2007 terhadap gangguan penglihatan. 1 kelainan refraksi, gangguan retina dan kelainan kornea. 11. Pemeriksaan tajam penglihatan pada seseorang terutama pada anak selama ini banyak menemui kendala, padahal di sisi lain, informasi tentang tajam penglihatan ini juga penurunan power refraksi mata. Biasanya
baju pink rok hitam cocok dengan jilbab warna apa.
Advertise with Us License ICD10 Data Copyright ©
20 Maret 2018 Kelainan Refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Hal ini membuat bayangan benda terlihat buram atau tidak tajam. Penyebabnya bisa karena panjang bola mata terlalu panjang atau bahkan terlalu pendek, perubahan bentuk kornea, dan penuaan lensa mata. Badan Kesehatan Dunia WHO memperkirakan sebanyak 253 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan, 36 juta mengalami kebutaan dan 217 juta mengalami gangguan penglihatan sedang hingga berat. Angka ini menunjukkan tingginya kejadian kelainan refraksi di sekitar kita.
Laser yang memberikan pancaran dari sinar ultraviolet ini digunakan pada permukaan kornea, tidak di bawah flap kornea seperti pada LASIK. PRK juga dapat dilakukan dengan pencitraan kornea pada komputer. 3. LASEK laser epithelial keratomileusis Ini adalah jenis bedah refraktif yang berkaitan dengan PRK. Flap atau lipatan epitel dibuat dan kemudian sel-sel epitel dikendurkan menggunakan larutan alkohol. Sebuah laser digunakan untuk membentuk kembali kornea, lalu flap diganti dan dilindungi oleh lensa kontak lunak selama pemulihan. Operasi LASEK digunakan untuk mengobati rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. 4. RLE refractive lens exchange RLE identik dengan operasi mata yang dilakukan untuk katarak dengan membuat sayatan kecil di tepi kornea untuk menghapus lensa alami mata dan menggantinya dengan silikon atau lensa plastik. Operasi refraktif ini digunakan untuk memperbaiki rabun jauh atau rabun dekat yang ekstrem. Mungkin hal ini sesuai untuk seseorang dengan kornea tipis, mata kering, atau masalah pada kornea lainnya. Untuk memperbaiki mata silinder, sebuah operasi LASIK atau metode LASIK lainnya dapat digabungkan dengan RLE. 5. Epi-LASIK Dalam prosedur bedah refraktif ini, lapisan sel yang sangat tipis akan dipisahkan dari kornea dan bagian dalam kornea dibentuk kembali dengan laser excimer. Tergantung pada metode yang dipilih, lapisan tipis dapat dibiarkan atau diganti. Daerah yang telah dioperasi akan diberi lensa kontak lunak sementara waktu selama penyembuhan. 6. PRELEX presbyopic lens exchange Ini adalah sebuah metode di mana lensa multifokal ditanamkan untuk mengoreksi presbiopia suatu kondisi di mana lensa mata kehilangan fleksibilitas, sehingga akan merasa kesulitan untuk fokus pada objek yang dekat. 7. Intacs Operasi refraktif ini juga dikenal sebagai ICR intracorneal ring segments. Metode ini melibatkan sebuah sayatan kecil di kornea dan menempatkan dua cincin plastik yang berbentuk bulan sabit di tepian luar atau di kornea, sehingga mengubah cara sinar cahaya fokus pada retina. ICR pernah digunakan untuk mengobati rabun jauh dan rabun dekat ringan, tapi hal itu telah diganti dengan prosedur berbasis laser. Kornea tidak teratur, yang merupakan bentuk dari keratokonus, adalah kondisi yang paling umum diobati dengan intacs. 8. Implan lensa intraokuler Phakic Bedah refraksi ini dirancang untuk pasien rabun jauh yang tidak dapat ditangani oleh LASIK dan PRK. Implan Phakic dimasukkan melalui sayatan kecil di tepi kornea dan dilekatkan pada iris atau dimasukkan ke belakang pupil. Prosedur ini berbeda dari RLE, karena lensa alami mata tetap ditaruh di tempatnya. 9. AK atau LRI astigmatic keratotomy Ini bukanlah bedah refraktif laser, tapi bisa digunakan untuk memperbaiki astigmatisme atau mata silinder. Kornea orang yang memiliki astigmatisme biasanya berbentuk terlalu melengkung. AK atau LRI mengoreksi astigmatisme dengan membuat satu atau dua sayatan di bagian kornea yang paling curam. Sayatan ini membuat kornea menjadi lebih landai dan lebih bulat. Operasi mata ini dapat berdiri sendiri atau digabung dengan PRK, LASIK, atau RK. 10. RK radial keratotomy Ini adalah operasi refraktif yang dulunya sering digunakan sebagai salah satu prosedur untuk memperbaiki rabun jauh. Namun, setelah adanya operasi laser mata yang lebih efektif, seperti LASIK dan PRK, RK sudah jarang digunakan dan dianggap sebagai prosedur usang. Efek samping bedah refraktif Meskipun sebagian besar operasi refraktif terbukti dapat meningkatkan kemampuan penglihatan, tetap terdapat risiko dalam pengobatan ini. Semakin serius dan kompleks gangguan penglihatan yang dialami, semakin tinggi pula risiko dari operasinya. Operasi refraktif sendiri umumnya hanya berlangsung kurang dari 1 jam. Setelahnya, Anda bisa langsung berisitirahat di rumah. Pasien akan melalui masa pemulihan yang akan memengaruhi penglihatan, tapi berlangsung beberapa minggu saja. Lamanya waktu pemulihan akan bergantung dengan jenis operasi refraktif yang dilakukan. Masa pemulihan LASIK lebih cepat dibandingkan dengan prosedur PRK. Beberapa efek samping yang mungkin dialami oleh pasien dalam masa pemulihan bedah refraktif di antaranya Mata kering operasi refraktif bisa memengaruhi produksi air mata sehingga mata terasa kering. Kondisi mata kering ini bisa menurunkan kualitas penglihatan, tapi bisa diatasi oleh obat tetes mata. Lebih sensitif terhadap cahaya merasa silau ketika melihat cahaya terang dan bisa disertai dengan penglihatan ganda. Pandangan mata kabur gejala mirip mata silinder bisa terjadi akibat pembentukan jaringan kornea yang tidak merata. Sementara ada pula komplikasi yang mungkin dialami akibat operasi refraktif. Risiko ini lebih berbahaya, tapi sebenarnya sudah semakin jarang terjadi. Efek halo kesulitan untuk melihat di malam hari atau di sekitar cahaya redup. Namun, dengan teknologi gelombang laser 3D komplikasi bedah refraktif ini bisa dihindari. Penurunan penglihatan terjadi ketika efek samping operasi refraktif di atas terus berlangsung lebih dari masa pemulihan yang normal. Anda mungkin harus menjalani operasi refraktif yang kedua. Undercorrections operasi menyebabkan mata tidak sepenuhnya melihat dengan jelas karena kurang mengoreksi kelainan refraksi. Hal ini biasanya terjadi untuk rabun jauh akibat tidak semua jaringan pada kornea terangkat saat operasi. Overcorrections kondisi ini terjadi apabila operasi yang dilakukan mengangkat terlalu banyak jaringan pada kornea. Kehilangan penglihatan bedah refraktif bisa menyebabkan mata kehilangan kemampuan melihat, tapi komplikasi ini jarang ditemukan. Berbagai operasi mata yang bertujuan memperbaiki kelainan refraksi bisa mengatasi gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan mata silinder. Masing-masing memiliki prosedur dan metode yang berbeda sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi mata Anda. Konsultasikanlah dengan dokter Anda untuk mengetahui pilihan terbaik.
Seberapa umum kondisi ini? Kondisi ini sangat umum terjadi. Menurut WHO, diperkirakan sekitar 153 juta orang di seluruh dunia memiliki gangguan pada mata akibat kelainan refraksi. Namun, jumlahnya mungkin lebih besar karena banyak penderita yang tidak mengalami gangguan penglihatan yang cukup signifikan. Mereka tetap bisa menjalani hidup normal tanpa alat bantu penglihatan apa pun. Apabila kondisi kelainan refraksi yang parah dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu perkembangan dan menurunkan fungsi penglihatan. Tanda-Tanda dan Gejala Apa saja tanda-tanda dan gejala kelainan refraksi mata? Ada berbagai tanda dan gejala dari kelainan refraksi mata, tapi yang paling umum adalah tidak dapat melihat objek dengan jelas. Beberapa tanda dan gejala umum dari kelainan refraksi, antara lain Pandangan mata kabur atau berbayang Sering menyipitkan mata untuk melihat objek dengan jelas Sulit fokus saat membaca buku, menonton TV, dan melihat layar komputer atau gadget Mata seperti terhalang kabut Mata sensitif atau silau terhadap pencahayaan yang terlalu terang Mata silau atau melihat lingkaran cahaya di sekitar cahaya terang Sakit kepala Mata tegang Kapan saya harus periksa ke dokter? Penanganan sejak dini dapat mencegah gangguan penglihatan bertambah parah. Maka dari itu, konsultasikan dengan dokter untuk melakukan tes penglihatan tes refraksi mata jika sering mengeluhkan tanda dan gejala gangguan pada mata seperti di atas. Penyebab Apa penyebab kelainan refraksi mata? Normalnya, untuk dapat melihat dengan jelas, cahaya yang ditangkap mata dari sekitar objek yang Anda lihat akan dibiaskan dan jatuh tepat ke depan retina. Retina adalah jaringan peka cahaya yang akan mengantarkan sinyal cahaya untuk diproses di otak, sehingga Anda dapat mengenali objek yang Anda lihat. Nah, setiap jenis gangguan refraksi miopi, hipermetropi, astigmatisme, presbiopi terjadi ketika cahaya dari objek yang dilihat oleh mata tidak jatuh tepat di depan retina—bisa di depan ataupun di belakang retina. Akibatnya, objek yang Anda lihat pun menjadi tidak jelas atau fokus. Menurut National Institute of Health, kelainan refraksi mata bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti Panjang atau bentuk bola mata seperti bola mata yang terlalu panjang atau pendek Bentuk dari kelengkungan kornea yaitu lapisan terluar di bagian depan mata Fungsi lensa mata yang mengalami penurunan akibat pertambahan usia Faktor risiko Apa yang membuat saya lebih berisiko terkena kelainan refraksi mata? Siapa pun sebenarnya bisa mengalami kelainan refraksi. Namun, terdapat beberapa faktor risiko penyebab Anda mengalami gangguan penglihatan, yaitu Genetik atau keturunan Mempunyai anggota keluarga yang memiliki mata rabun meningkatkan risiko Anda mengalami hal serupa. Usia Sebagian besar kasus rabun jauh mulai dialami ketika anak-anak. Sementara presbiopi merupakan gangguan penglihatan yang umumnya diderita oleh orang berumur 40 tahun atau lebih. Penyakit mata atau kelainan genetik lainnya Jika mengalami penyakit katarak atau glaukoma, komplikasi penyakit lain seperti diabetes, dan kelainan genetik pada mata, maka Anda berisiko mengalami kelainan refraksi. Diagnosis Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini? Untuk mendiagnosis gangguan mata yang disebabkan oleh kelainan refraksi, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan mata, seperti Pemeriksaan ketajaman visual Pemeriksaan ketajaman visual atau dikenal juga sebagai tes visus dilakukan dengan menggunakan bagan huruf atau Snellen pemeriksaan ini, Anda diminta untuk membacakan huruf-huruf yang tertera pada bagan. Dokter atau ahli optik akan mengatur perubahan jarak baca sehingga kondisi dari gangguan refraksi bisa diketahui. Retinoskopi Selain itu, dokter juga dapat menemukan kesalahan refraksi melalui proses retinoskopi. Untuk melakukan retinoskopi, dokter menggunakan perangkat retinoskop untuk menyinari mata pasien. Dokter kemudian mencoba berbagai lensa sambil mengawasi refleksi cahaya pada mata pasien. Melalui kedua pemeriksaan tersebut, Anda bisa memperoleh resep kacamata atau lensa korektif yang tepat untuk memperbaiki gangguan refraksi mata yang dialami. Pengobatan Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Bagaimana mengobati kelainan refraksi mata? Pengobatan untuk kelainan refraksi bertujuan meningkatkan kemampuan penglihatan sehingga penderitanya bisa melihat dengan lebih jelas dan mencegah kondisinya bertambah parah. Gangguan akibat mata rabun dapat diperbaiki dengan beberapa perawatan, yakni dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, dan operasi refraksi. Kacamata Kacamata adalah cara paling mudah dan aman untuk memperbaiki kelainan refraksi yang digunakan untuk rabun jauh adalah lensa cekung atau minus. Untuk rabun dekat atau mata tua, Anda akan menggunakan lensa cembung atau plus. Sementara itu, untuk mata silinder lensa yang digunakan adalah lensa silinder. Lensa kontak Lensa kontak dapat memberikan penglihatan yang lebih jelas, luas, dan lebih nyaman dibandingkan tetapi, lensa kontak tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang kesulitan menggunakannya secara mandiri. Bedah refraksi Operasi atau bedah refraksi bertujuan untuk memperbaiki bentuk kornea atau lensa secara dengan mengubah bentuknya secara permanen. Perubahan pada bentuk mata bagian depan ini dapat meningkatkan kemampuan fokus mata untuk melihat dengan lebih berbagai jenis operasi refraksi untuk mata, yang paling umum adalah photo refractive surgery keractomy PRK dan LASIK. Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi kelainan refraksi mata? Gaya hidup dan perawatan tetentu dapat dilakukan untuk mengatasi kelainan refraksi sekaligus menjaga menjaga kesehatan mata, seperti Mengontrol kondisi kesehatan kronis. Kondisi tertentu seperti tekanan darah tinggi dan komplikasi diabetes pada mata bisa menyebabkan gangguan mata rabun. Lindungi mata dari sinar matahari. Kenakan kacamata hitam yang menangkal radiasi ultraviolet. Konsumsi makanan sehat untuk mata. Perbanyak makan buah dan sayuran serta makanan serta vitamin A dan asam lemak omega 3. Lakukan pemeriksaan mata secara teratur. Pemeriksaan rutin tidak hanya membantu dokter mendeteksi gangguan refraksi, tapi juga penyakit lain yang mungkin menyerang mata
icd 10 gangguan refraksi mata